menu melayang

13 February 2023

Menhankam Memilih Makan Soto di Pinggir Jalan, dan Menolak Restoran Italia

Menhankam Memilih Makan Soto di Pinggir Jalan, dan Menolak Restoran Italia

Menhankam Memilih Makan Soto di Pinggir Jalan, dan Menolak Restoran Italia - Jenderal Edi Sudradjat diketahui selaku pejabat militer yang tidak tertarik diperlakukan istimewa. Seluruh sarana elegan yang ditawarkan senantiasa ditolaknya dengan tegas.

Sesuatu hari di tahun 1994. Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal Edi Sudradjat pergi ke Surabaya. Kunjungan itu dilaksanakan dalam rangka mewisuda para lulusan Universitas Pembangunan Nasional Pensiunan Jawa Timur.

Satu hari saat sebelum wisuda, Edi menyempatkan diri tiba ke Kodam Brawijaya. Itu ialah sesuatu kewajaran sebab salah satu tanggungjawab panglima kodam merupakan selaku pelaksana tugas Kementerian Pertahanan di tingkatan provinsi.

Kehadiran Edi disambut dengan baik oleh Pangdam Brawijaya Mayor Jenderal Haris Sudarno. Pada peluang itu, Haris malah pernah membagikan laporan menimpa kemajuan kodam- nya melakukan tugas dari Kementerian Pertahanan. Sehabis pertemuan berlangsung 3 jam, Edi lalu kembali ke hotel.

Menolak Tidur di Hotel Mewah


Betapa terkejutnya Haris. Ia seketika menemukan telepon dari Letnan Kolonel Jatnika, ajudan Edi. Kata Jatnika, atasannya menolak buat tidur di kamar hotel yang telah dipesankan oleh pihak Kodam Brawijaya.

" Maaf Panglima, Pak Edi tidak ingin menginap di kamar itu. Dia memohon buat pindah ke kamar biasa saja," ucap si ajudan.

Haris pasti saja bimbang dengan permintaan itu. Memanglah, begitu mendarat di Lapangan terbang Juanda, seluruh benda bawaan Edi Sudradjat serta istri( Lulu Lugiyati) telah diantar staf Kodam Brawijaya ke Hotel Aryaduta-- salah satunya hotel bintang 5 yang terdapat di Surabaya dikala itu. Haris sudah mempersiapkan suatu kamar president suit buat Edi serta Lulu, seperti bila ia tengah menjamu tamu berarti dari Jakarta.

" Kamarnya sangat bagus, lengkap, luas serta bersih. Umumnya, tamu- tamu besar dari Jakarta kami inapkan di sana. Kamar itu mempunyai tempat makan spesial, meja pijat spesial, wc spesial, kamar ajudan, serta kamar utama. Seluruh peralatan dia serta Bu Lulu telah kami letakkan di ruangan tersebut," kata Haris.

Ia tidak menyangka Edi hendak menolak sarana yang telah disediakan itu. Awal mulanya ia keberatan buat penuhi permintaan ajudan Edi itu. Tetapi Edi ikut bicara di telepon kepadanya.

" Ris, buat apa sih pesan kamar elegan? Kamar itu kan sangat besar. Terdapat kamar itu, terdapat kamar ini, serta seluruh berbagai. Enggak usahlah Ris milih kamar itu. Ubah ke kamar yang biasa saja ya," ucap Edi.

Haris sebagai Pangdam, sesungguhnya tidak lezat memesan kamar standar buat tamu sekaliber Edi Sudradjat. Tetapi, sebab atas permintaan Edi langsung, ia kesimpulannya tidak dapat apa- apa. Itu lebih baik dari pada Edi menginap di mess kodam cocok permintaannya. Kesimpulannya, malam itu Menhankam merangkap Panglima ABRI itu menginap di suatu kamar biasa.

Soto Pinggir Jalur vs Restoran Italia


Usai mendatangi wisuda di UPN, malamnya Edi memohon Haris menemaninya serta Lulu buat makan malam. Haris lalu bawa Edi ke suatu restoran Italia. Santapan serta minumannya beragam. Sehabis memandang catatan menu, Edi nampak tidak berminat.

" Ris, di mari bukan buat lidah kita. Mending kalian membawa aku ke warung soto saja," katanya.

" Tetapi, ini telah malam Pak. Umumnya telah tutup," kata Haris mencari- cari alibi.

" Masa kalian enggak ketahui tempat- tempat makan di mari? Terserah ingin soto yang mana Ris, yang di pinggir jalur pula enggak apa- apa," ucap Edi.

Kesimpulannya, rombongan kecil itu tidak jadi makan di restoran Italia. Mereka kesimpulannya pindah ke suatu warung soto Ambengan simpel yang tidak begitu jauh dari tempat itu, serta terletak persis di pinggir jalur yang ramai dengan hilir mudik kendaraan.

Ajaibnya, tidak banyak yang ketahui bila orang- orang yang lagi menikmati lezatnya soto khas Surabaya itu merupakan Panglima Kodam Brawijaya serta Menteri Pertahanan serta Keamanan RI merangkap Panglima ABRI.

Artikel Pendukung Lainnya :

Blog Post

Related Post

Back to Top